Senin, 05 Agustus 2013

Lailatul Qadar "Malam Penuh Rahmat"

Pada bulan Ramadhan, ada satu malam yang sangat istimewa, yaitu malam, dimana jika kita beribadah di malam itu ganjarannya sama dengan kita beribadah selama 1000 bulan. Terjadi diantara 10 malam terakhir bulan Ramadhan, tepatnya di malam ganjil. yaitu malam Lailatul Qadar. Ini sesuai dengan firman Alloh surat  Al-Qur’an Surat Al-Qadr 1-5:

 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَام هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5  .

Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[1593].
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.
[1593] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.

Sebab Turunnya Malam Lailatul Qadar
Di dalam kitab Sananiyah Ibnu Abbas r.a. berkata : Malaikat Jibril as. Di sisi Nabi SAW,menuturkan seorang hamba yang bernama Syam un Al-Qhaazi (seorang ahli perang). Dia memerangi orang-orang kafir selama 1000 (seribu) bulan. Senjata yang dipergunakannya hanyalah tulang rahang unta belaka, lain tidak. Bila tulang itu dipukulkan kepada musuhnya (orang-orang kafir), banyak sekalilah mereka yang mati. Memang tulang itu ajaib sekali. Apabila Syam un dahaga, dari tempat gigi tulang itu keluar air tawar lalu diminumnya. Dan bila ia lapar, tulang itu keluar (tumbuh) dagingnya lalu dimakannya.
Syam un berperang dan makan minum dengan daging dan air dari tulang itu lamanya hingga 1000 bulan atau 83 tahun lebih 4 bulan. Orang-orang kafir merasa tak mampu mengalahkannya, karenanya ada sebagian mereka yang menjumpai isterinya. Isteri Syam un kebetulan termasuk orang kafir. Meraka berkata, Hai Nyonya Syam un, bila engkau dapat membunuh suamimu maka kamipun akan memberimu hadiah harta yang amat banyak. Isteri syam unpun tergiur dengan bujukan itu maka iapun mencoba mengikat suaminya, pertama dengan dengan tali namun tidak mempan, kemudian dengan rantai besi dan itupun tidak mempan, lalu diikat dengan rambutnya (Syam un) sesuai dengan petunjuk Syam un sendiri. Akhirnya Syam unpun terikat dan disiksa oleh orang-orang kafir.
Tiada berapa lama kemudian datanglah firman Alloh SWT kepadanya : Hai Syam un, hal apa sajakah yang kau kehendaki terhadap orang-orang kafir itu, Aku akan melaksanakannya. Syam un berkata : Ya Tuhan, hamba bermohon, berilah hamba kekuatan untuk menggerakkan tiang-tiang ini, biar rumah ini roboh dan reruntuhannya menimpa mereka hingga mati. Permohonan Syam un dikabulkan, sehingga ia dapat merobohkan gedung tempat ia diikat itu. Gedungpun roboh dan orang-orang kafir termasuk isterinyapun tertimpa reruntuhan bangunan dan akhirnya matilah semuanya. Sehabis itu, Syam unpun beribadah kepada Alloh SWT selama 1000 bulan dengan siangnya berpuasa dan malamnya sholat, berzikir, beribadah dan lain sebagainya.
Mendengar cerita itu para sahabatpun menangis, karena mereka rindu ingin beramal seperti itu, tapi kiranya tak akan mampu. Dan karena itu mereka bertanya kepada Nabi : Ya Rasulullah, adakah Rasul tahu pahalanya ? Jawab Rasulullah : Aku tak tahu. Maka Malaikat Jibril as, menyampaikan wahyu Alloh SWT tentang malam Lailatul Qadar dan keutamannya yang lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana yang dilakukan oleh Syam un.

Waktu Datangnya
Dalam hadis yang lain Aishah juga meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda bersedialah dengan bersungguh-sungguh untuk menemui malam Lailatulqadar pada malam-malam yang ganjil dalam 10 malam yang akhir daripada bulan Ramadhan.
Malam-malam yang ganjil yang tersebut ialah malam 21, 23, 25, 27 & 29 dari bulan Ramadhan. Dalam pada itu terdapat juga beberapa hadis yang menyatakan bahawa malam Lailatulqadar itu pernah ditemui dalam zaman Rasulullah s.a.w. pada malam 21 Ramadhan. Pernah juga ditemui pada malam 23 Ramadhan. Terdapat juga hadis yang mengatakan bahawa baginda Rasulullah s.a.w. menjawab pertanyaan seorang sahabat yang bertanya mengenai masa Lailatulqadar supaya ianya bersedia dan menghayatinya. Baginda menjelaskan malam Lailatulqadar itu adalah malam 27 Ramadhan.
Mayoritas Ulama berpendapat bahwa datangnya Lailatul Qadar adalah pada malam-malam ganjil sepuluh yang terakhir daripada bulan Ramadhan. Pendapat yang terakhir inipun berbeda-beda dalam hal tanggal kedatangannya. Ada yang berpendapat pada malam tanggal 27 Ramadhan, ada pula yang berpendapat malam tanggal 21, ada juga yang berpendapat tanggal 23, tanggal 25, dan tanggal 29. Ada juga yang berpendapat tanggal kedatangannya bergatian antara tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29, namun pendapat kebanyakan ulama adalah datangnya pada malam 27 Ramadhan.
Dari keterangan-keterangan di atas dapatlah kita membuat kesimpulan bahawa malam Lailatulqadar itu berpindah dari satu tahun ke satu tahun yang lain di dalam lingkungan 10 malam yang akhir dari bulan Ramadhan. Yang pastinya bahawa masa berlakunya malam Lailatulqadar itu tetap dirahsiakan oleh Alloh s.w.t. supaya setiap umat Islam menghayati 10 malam yang akhir daripada Ramadhan dengan amal ibadat. Kerana dengan cara itulah sahaja mudah-mudahan akan dapat menemuinya dan dapat pula rahmat yang diharapkan yang akan menjadikan seseorang itu hidup bahagia di dunia mahupun di akhirat.

Tanda-tanda Datangnya malam Lailatul Qadar
Untuk mengetahui secara pasti tentang datangnya Lailatul Qadar tidaklah ada yang bisa mengetahuinya kecuali Alloh SWT, namun para ulama memberikan tanda-tanda kedatangannya sebagai berikut :
Pertama, Pada malam hari itu tak ada meteor yang meluncur, sebab pada malam itu syetan-syetan tak ada yang boleh berkeliaran. Kedua, Udara tidak panas dan tidak pula dingin (sedang/sejuk). Ketiga, Angin tenang, tidak ada awan dan tidak pula hujan . Keempat, Matahari terbitnya cerah, sinarnya tidak menyilaukan, karena banyaknya malaikat yang berulang balik pada masa itu.
Hal ini atas dasar salah satu hadits Rasulullah SAW, Rasulullah SAW ditanya tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Beliau menjawab : Ialah malam yang cerah, pada malam itu tiada panas, tiada hujan, tiada angin, tiada bintang (meteor) diluncurkan (dilemparkan) dan paginya matahari terbit tidak dengan sinar yang menyilaukan.

Apa yang dilakukan pada Malam Lailatul Qadar
Membaca Doa:
Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul mu'minin Aisyah beliau berkata : aku bertanya wahai Rasululloh jika aku telah mengetahui kapan malam lailatul Qadar itu, maka apa yang aku katakan pada malam tersebut? Beliau menjawab : katakanlah

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي 
"ya Alloh sesungguhnya engkau Maha pemaaf, engkau senang memaafkan kesalahan maka maafkanlah aku."

Doa yang barokah ini sangat besar maknanya dan mendalam penunjukannya, banyak manfaat dan pengaruhnya, dan doa ini sangat sesuai dengan keberadaan malam lailatul Qadar. Karena sebagaimana disebutkan di atas malam lailatul Qadar adalah malam dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir amalan-amalan hamba selama setahun penuh hingga lailatul Qadar berikutnya. Maka barangsiapa yang dianugerahi pada malam tersebut al 'afiyah ( kebaikan ) dan al'afwa ( dimaafkan kesalahan) oleh Robbnya maka sungguh dia telah mendapat kemenangan dan keberuntungan serta kesuksesan dengan sebesar-besarnya. Barangsiapa yang diberikan al afiyah di dunia dan di akherat maka sungguh dia telah diberikan kebaikan dengan seluruh bagian-bagiannya. Dan tidak ada yang sebanding dengan Al 'afiyah tersebut.

Bagaimana cara agar diberi Petunjuk datangnya malam Lailatul Qadar?
Banyak berbuat baik, terutama ibadah shoat malam, tilawah, I’tikaf di masjid, terutama pada 10 hari terakhir pada malam terakhir di bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil. Akan tetapi, intensitas kita untuk beribadah, jangan hanya ditingkatkan pada malam-malam terakhir, haruslah lebih baik pada malam-malam selanjutnya,  “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung. Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi. Dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin adalah orang celaka”

Referensi :
https://www.facebook.com/notes/magnetic-aura-official/megenali-malam-lailatul-qadar/419247958127081

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik meninggalkan jejak dengan komentar, silahkan isi komentar dengan kata-kata yang sopan. Anda sopan, kami segan.