Senin, 21 Januari 2013

Cracking Software dan Akibatnya dalam Pendidikan


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat seiring berjalannya waktu,  memberikan pengaruh terhadap penggunanya. Bagi seorang pengguna, dapat memberikan dampak tersendiri.  Bagi pengguna yang bertanggung jawab, ia akan menghargai suatu karya/hasil ciptaan orang lain. Sebaliknya, bagi pengguna yang tidak bertanggung jawab, mungkin ia tidak akan menghargainya, bahkan mereka akan mengambil keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan hasil karya orang lain.

Salah satu tindakan yang sudah sering muncul ialah cracking software, yaitu membuat suatu program yang awalnya berbayar, sehingga dapat digunakan secara geratis tanpa melakukan pembelian ataupun donasi ke pemiliknya.

Beberapa hal yang membuat orang melakukan tindakan cracking software yaitu :

  • ·         Untuk belajar
  • ·         Untuk meraih keuntungan
  • ·       Untuk berbagi dengan semua orang bahwa program yang berbayar dapat digunakan oleh semua orang dengan biaya yang lebih murah bahkan  gratis
Selain itu, cracking software ini akan menyebabkan tindakan pembajakan software yang akan merugikan pihak penyedia software tersebut.

Bagaimana jika software tersebut digunakan untuk Pendidikan?
Sebaiknya untuk Pendidikan, sekolah menggunakan software yang geratisan, agar tidak mengajarkan pada siswanya untuk melakukan tindakan tersebut. Lebih bagus lagi jika sekolah memilih software berbayar dengan membeli lisensinya.

Memang benar, bahwa banyak terdapat software yang geratisan (free software) akan tetapi, software ini tidak berfungsi setara/ seoptimal software yang berbayar. Jika sekolah ingin siswanya dapat belajar dengan menggunakan software dengan optimal, sebaiknya mencari softaware yang menjual lisensi khusus untuk Pendidikan. Jangan malah mengajarkan siswanya untuk menggunakan software berbayar tesebut ‘hanya dengan cuma-cuma’, yang malah akan menimbulkan budaya pembajakan software di lingkungan sekolah itu. Apalagi jika sekolah itu mengajarkan tentang kecanggihan IT, bukan tidak mungkin, siswa akan membuat cracking softwarenya sendiri

Memang benar, segala perbuatan itu berasal dari niat masing-masing. Jika niatnya baik, maka niscaya perbuatan itu akan bermanfaat baik untuk dirinya maupun orang lain. Tapi, sebaik apapun niat seseorang, apabila dilakukan dengan jalan yang tidak baik, maka itu tetaplah melanggar aturan dan etika yang berlaku. 

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik meninggalkan jejak dengan komentar, silahkan isi komentar dengan kata-kata yang sopan. Anda sopan, kami segan.