Sabtu, 26 Januari 2013

Dampak Perkembangan Kecerdasan Buatan


Teknologi yang berkembang pesat yang diiringi dengan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kemudahan dalam beraktifitas ternyata menuntut mereka untuk membuat suatu ciptaan yang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Dimulai dari dikembangkannya kalkulator yang dibutuhkan untuk mempermudah perhitungan hingga alat-alat canggih yang ada saat ini yang merupakan wujud dari kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh para ilmuan di setiap zamannya.

Kecerdasan buatan ini juga berkembang beriringan dengan berkembangnya video game. Bermula dari catur hingga video games yang ada saat ini, yang membutuhkan kecerdasan buatan agar dapat berfikir layaknya bermain dengan “seseorang lainnya”, sehingga dapat bermain sendiri walaupun tidak ada teman yang dapat diajak bermain. Ini juga dimaksudkan  agar permainan menjadi lebih menarik dan menantang.

Kecerdasan buatan ini memberikan kemudahan bagi manusia di hampir semua bidang kehidupannya. Di bidang ilmu terapan, pendidikan, hiburan,  industri, militer, rumah tangga, transportasi dan lain sebagainya.

Dengan adanya kecerdasan buatan ini, telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat yang paling utama ialah untuk mempermudah ataupun mempercepat kegiatan dari manusia itu sendiri. Atau bahkan dapat menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaan yang berbahaya. Selain itu, dengan adanya kecerdasan buatan itu, kita dapat dengan mudah menduplikasinya dan menyebarkannya dengan sempurna, dibandingkan dengan kecerdasan alami yang tidak mungkin untuk diduplikasi secara sempurna.. Kecerdasan buatan itu juga dapat didokumentasikan dengan sempurna

Selain manfaatnya adanya kecerdasan buatan yang terus berkembang akan menyebabkan masalah yang harus diatasi. Permasalahan yang dihadapi ini layaknya cerita permasalahan yang ada di film-film yang mengangkat tema teknologi ini. Permasalahan yang paling utama ialah, jika semua alat dapat menggantikan kegiatan manusia, akan dikhawatirkan bahwa manusia itu akan menjadi malas dan juga akan memiliki fisik yang lemah karena hampir tidak melakukan aktifitas yang harusnya mereka lakukan untuk menjaga fisik mereka agar tetap dalam kondisi fit. Selain itu, yang sangat dikhawatirkan juga ialah kemampuan berfikir kreatif manusia akan berkurang karena selalu mengandalkan peralatan canggih yang memiliki kecerdasan buatan itu untuk menyelesaikan segala permasalahannya.

Bayangkan jika suatu saat, dimana semua peralatan sudah sangat canggih, sehingga sudah dapat menggatikan semua kegiatan manusia. Maka, dapat kita bayangkan bahwa generasi manusia selanjutnya akan menjadi sangat malas. Baik dalam berfikir maupun dalam berktivitas.

Memang benar bahwa alat yang memiliki kecerdasan buatan itu dapat berfikir lebih cepat dibanding dengan manusia yang memiliki kecerdasan yang alami. Perbedaannya, kecerdasan buatan itu dapat berfikir dengan cepat karena memiliki pemikiran yang sangat terbatas dengan data yang telah diprogram oleh penciptanya, sehingga proses berfikirnya hanya sebatas apa yang telah diprogram. Sedangkan manusia yang memiliki kecerdasan alami, apabila ia mendapati suatu kasus/permasalahan, maka ia akan berfikir melalui proses yang panjang, karena memiliki pemikiran yang luas.  Selain itu, manusia juga dapat berfikir kreatif, itulah yang membedakan pola pemikiran manusia (kecerdasan alami) dan mesin (kecerdasan buatan).

Kepandaian tidak hanya dihitung dari cepatnya hasil yang diperoleh, tapi juga ditentukan oleh bagaimana proses berfikir untuk mendapatkan hasil tersebut. Sepandai-pandainya sebuah ciptaan, tidaklah akan lebih pandai dari penciptanya. Dan yang Maha Pandai itu hanyalah Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik meninggalkan jejak dengan komentar, silahkan isi komentar dengan kata-kata yang sopan. Anda sopan, kami segan.