Teknologi yang
berkembang pesat yang diiringi dengan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kemudahan dalam beraktifitas ternyata menuntut mereka untuk membuat suatu
ciptaan yang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Dimulai dari dikembangkannya
kalkulator yang dibutuhkan untuk mempermudah perhitungan hingga alat-alat
canggih yang ada saat ini yang merupakan wujud dari kecerdasan buatan yang
dikembangkan oleh para ilmuan di setiap zamannya.
Kecerdasan buatan
ini juga berkembang beriringan dengan berkembangnya video game. Bermula dari catur hingga video games yang ada saat ini, yang membutuhkan kecerdasan buatan
agar dapat berfikir layaknya bermain dengan “seseorang lainnya”,
sehingga dapat bermain sendiri walaupun tidak ada teman yang dapat diajak bermain.
Ini juga dimaksudkan agar permainan menjadi lebih menarik dan
menantang.
Kecerdasan buatan
ini memberikan kemudahan bagi manusia di hampir semua bidang kehidupannya. Di
bidang ilmu terapan, pendidikan, hiburan, industri, militer, rumah tangga, transportasi
dan lain sebagainya.
Dengan adanya
kecerdasan buatan ini, telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat
yang paling utama ialah untuk mempermudah ataupun mempercepat kegiatan dari
manusia itu sendiri. Atau bahkan dapat menggantikan manusia dalam melakukan
pekerjaan yang berbahaya. Selain itu, dengan adanya kecerdasan buatan itu, kita
dapat dengan mudah menduplikasinya dan menyebarkannya dengan sempurna, dibandingkan dengan kecerdasan alami yang tidak mungkin untuk diduplikasi secara sempurna.. Kecerdasan buatan itu juga dapat
didokumentasikan dengan sempurna,
Selain manfaatnya
adanya kecerdasan buatan yang terus berkembang akan menyebabkan masalah yang
harus diatasi. Permasalahan
yang dihadapi ini layaknya cerita permasalahan yang ada di film-film yang
mengangkat tema teknologi ini. Permasalahan yang paling utama ialah, jika semua
alat dapat menggantikan kegiatan manusia, akan dikhawatirkan bahwa manusia itu
akan menjadi malas dan juga akan memiliki fisik yang lemah karena hampir tidak
melakukan aktifitas yang harusnya mereka lakukan untuk menjaga fisik mereka
agar tetap dalam kondisi fit. Selain itu, yang sangat dikhawatirkan juga ialah kemampuan berfikir kreatif
manusia akan berkurang karena selalu mengandalkan peralatan canggih yang
memiliki kecerdasan buatan itu untuk menyelesaikan segala permasalahannya.
Bayangkan jika suatu saat, dimana semua peralatan sudah
sangat canggih, sehingga sudah dapat menggatikan semua kegiatan manusia. Maka,
dapat kita bayangkan bahwa generasi manusia selanjutnya akan menjadi sangat
malas. Baik dalam berfikir maupun dalam berktivitas.
Memang benar bahwa
alat yang memiliki kecerdasan buatan itu dapat berfikir lebih cepat dibanding dengan
manusia yang memiliki kecerdasan yang alami. Perbedaannya, kecerdasan buatan
itu dapat berfikir dengan cepat karena memiliki pemikiran yang sangat terbatas
dengan data yang telah diprogram oleh penciptanya, sehingga proses
berfikirnya hanya sebatas apa yang telah diprogram. Sedangkan manusia yang memiliki kecerdasan
alami, apabila ia mendapati suatu kasus/permasalahan, maka ia akan berfikir melalui proses yang
panjang, karena memiliki pemikiran yang luas.
Selain itu, manusia juga dapat berfikir kreatif, itulah yang membedakan
pola pemikiran manusia (kecerdasan alami) dan mesin (kecerdasan buatan).
Kepandaian tidak hanya dihitung dari cepatnya hasil yang
diperoleh, tapi juga ditentukan oleh bagaimana proses berfikir untuk
mendapatkan hasil tersebut. Sepandai-pandainya
sebuah ciptaan, tidaklah akan lebih pandai dari penciptanya. Dan yang Maha
Pandai itu hanyalah Allah SWT.